Wednesday, April 19, 2017

perjanjian aqabah

Perjanjian Aqabah, Perjanjian Bersejarah yang Menentukan Masa Depan Islam


Perjanjian Aqabah atau Bai’at Aqabah adalah perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang Yastrib (Madinah), perjanjian ini terbagi menjadi 2, yaitu Perjanjian Aqabah 1 dan Perjanjian Aqabah 2.

Sejarah Singkat Perjanjian Aqabah

http://wahdah.or.id/
http://wahdah.or.id/
Pada daerah tugas tablighnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi untuk menemui enam orang dari golongan Ansar yang datang guna menunaikan ibadah haji dan membacakan sebagian dari Al-Quran untuk mereka.
Sebelum bertemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka telah mendengar ciri-ciri kenabian dari orang ahli Kitab dan telah yakin akan kenabian beliau lalu kemudian mereka memeluk islam.
Namun pada waktu itu mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mereka mengatakan jika situasi Yatsrib membaik, tahun depan mereka akan datang lagi kepada Nabi.
Sekembalinya mereka ke Yastrib, isu tentang islam mulai beredar dan bertambahlah jumlah orang – orang yang tertarik dengan islam.
Pada tahun – tahun berikutnya duabelas orang jamaah haji dari kota Yastrib bertemu dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melakukan bai’at kepada Nabi. Perjanjian ini lalu dinamakan “Perjanjian ‘Aqabah Pertama.”
Dalam perjanjian ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menentukan beberapa poin yang harus disepakati, yaitu:
  • Janganlah kalian menyekutukan Allah
  • Janganlah kalian mencuri
  • Janganlah kalian mendekati zina
  • Janganlah kalian membunuh anak-anak kandung kalian
  • Janganlah kalian mencemarkan dan menfitnah
  • Janganlah kalian melanggar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada perbuatan baik
Kelanjutan perjanjian ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika kalian setia terhadap janji maka imbalan kalian adalah surga, dan jika tidak maka urusan kalian (kembali) kepada Allah, jika berkehendak Ia menghukum dan jika menghendaki Allah mengampuni.”
Setelah itu Nabi mengutus sahabatnya yang bernama Mus’ab bin Umair sebagai muballigh bagi Islam di Yatsrib.
Lalu pada tahun berikutnya datang tujuh puluh laki-laki dan dua perempuan penduduk Yatsrib yang berbaiat kepada Nabi dan membuat janji bahwa mereka akan membela Nabi. Perjanjian ini lalu dikenal sebagai perjanjian ‘Aqabah Kedua dan dimana setelah ini orang-orang Muslim dari Mekah mulai hijrah ke Madinah.

Perjanjian Aqabah 1

Pada tahun yang telah dijanjikan, yaitu pada tahun 12 kenabian, ada dua belas orang dari Madinah yang telah memeluk Islam, sebagian dari mereka adalah orang-orang yang pernah berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menerima dakwahnya lalu beriman kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun sebelumnya. Mereka datang ke Makkah dalam rangka menunaikan ibadah haji. Mereka pun bertemu dengan Rasulullah dan membaiat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Imam al-Bukhâri [5], Muslim [6], an-Nasâ`i [7], Ahmad [8], Ibnu Ishâq [9], Ibnu Sa’ad [10], dan lain-lain meriwayatkan dari hadits ‘Ubâdah bin Shâmit Radhiyallahu ‘anhu, ia merupakan salah seorang yang menunaikan haji kala itu. Mereka meriwayatkan bunyi bai’ah tersebut, yaitu perkataan ‘Ubâdah: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka:
“Kemarilah, hendaklah kalian berbai’at kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan apapun, kalian tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak durhaka kepadaku dalam perkara yang ma’ruf. Barang siapa yang menepati bai’at (janji) ini, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah Azza wa Jalla. Barang siapa yang melanggar salah satunya, lalu dihukum di dunia, maka hukuman itu menjadi kaffarah (penghapus dosa) baginya. Barang siapa yang melanggar salah satunya, lalu Allah Azza wa Jalla menutupi kesalahannya tersebut, maka urusannya dengan Allah, jika Allah Azza wa Jalla berkehendak, maka Allah bisa menghukumnya; jika Allah Azza wa Jalla berkehendak, maka Allah Azza wa Jalla bisa memaafkanya”.
Para penduduk Madinah ini lalu berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bai’ah (baiat) inilah yang kemudian dikenal dengan nama bai’atul-‘aqabatil-ûlâ (baiat ‘Aqabah yang pertama).

Perjanjian Aqabah 2

http://abiummi.com/
http://abiummi.com/
Bai’at ‘Aqabah II dilakukan pada tahun 622 M atau tahun 13 kenabian (setahun setelah perjanjian Aqabah 1. Ini merupakan perjanjian antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap 73 orang pria dan 2 orang wanita dari kota Yatsrib pada waktu tengah malam.
Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka’ab dan Asma’ bintu ‘Amr bin ‘Adiy. Perjanjian Aqabah 2 ini terjadi pada tahun 13 kenabian. Mush’ab bin ‘Umair lalu kembali ikut bersama dengan para penduduk Yatsrib yang sudah berislam sebelumnya.
Mereka menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di ‘Aqabah pada suatu malam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan pamannya Al ‘Abbas bin ‘Abdil Muthallib. Ketika itu Al ‘Abbas masih musyrik, hanya saja ia ingin memastikan keamanan bagi keponakannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang Yatsrib itu.
Ketika itu Al ‘Abbas adalah orang pertama yang berbicara lalu kemudian dilanjutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membacakan beberapa ayat Al Qur’an dan menyerukan tentang Islam.
Isi Bai’at Aqabah ke 2:
“Kalian berbai’at kepadaku untuk selalu mau mendengar dan taat dalam keadaan giat (senang) atau malas (berat), selalu memberikan nafkah dalam keadaan susah atau senang, selalu memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, selalu di jalan Allah dan jangan terpengaruh dengan celaan orang yang mencela, jika aku sudah datang ke (tempat) kalian agar kalian menolongku, melindungiku dari hal-hal yang kalian hindarkan dari diri, istri dan anak-anak kalian. Dan kalian akan mendapatkan surga”. (Lafazh ini merupakan riwayat Imam Ahmad).
Semoga Informasi Ini Dapat Bermanfaat Bagi Anda Sekalian

Tuesday, April 11, 2017

juara 1

Post Minggu 19 Maret 2017
Setelah berjuang dan melewati berbagai latihan serta tahapan perlombaan, TIM LCC SMK N 3 Metro ahirnya berhasil meraih gelar Juara pada ajang perlombaan LCC 4 Pilar Kebangsaan tingkat provinsi Lampung yang dilaksanaan di Hotel Nusantara, Bandar Lampung yang dimulai pada tanggal 16 Maret hingga 19 Maret 2017, dan berhasil meraih gelar juara I pada ajang perlombaan tersebut. Perlombaan LCC 4 Pilar Kebangsaan tingkat Provinsi Lampung di ikuti oleh 9 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan yang tersebar diseluruh Wilayah Provinsi Lampung, salah satunya adalah SMK N 3 Metro.

Pada hari ini tepatnya pada tanggal 19 Maret, bertepatan dengan penutupan acara Lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan di Aula Hotel Nusantara. Acara Pentutupan Lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Bapak Drs. Sulpakar berserta Sekertaris serta para Kabid Pembina SMA dan SMK.
Dalam Acara penutupan tersebut, Bapak Sulpakar selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan apresiasi nya kepada para siswa - siswi peserta lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan yang telah berpartisipasi dalam ajang perlombaan tersebut, dengan semangat dan menjunjung tinggi sportifitas, tanpa membeda - bedakan antara satu sama lainya. Bapak Sulpakar juga meminta kepada para TIM yang berhasil meraih juara agar dapat menunjungkan yel - yel nya untuk menyemangati dan mecerahkan suasana penutupan lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan MPR RI.

SMK N 3 Metro sebagai TIM yang berhasil meraih Juara I mendapatkan kesempatan I untuk menunjunkan yel - yel nya
Setelah penyampaian dan pengarahan penutupan acara LCC 4 Pilar Kebangsaan oleh bapak Sulpakar selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Acara pun dilanjutkan dengan penyerahan Hadiah dari Gubernur Provinsi Lampung, Bapak Muhammad Ridho Ficardo kepada para TIM yang berhasil meriah Juara I, II dan ke III dari masing - masing sekolah
PENYERAHAN HADIAH KEPADA TIM LCC SMK N 3 METRO SEBAGAI JUARA I LOMBA LCC 4 PILAR KEBANGSAAN TINGKAT PROVINSI

PENYERAHAN HADIAH KEPADA JUARA KE II LOMBA LCC 4 PILAR KEBANGSAAN

PENYERAHAN HADIAH KEPADA JUARA III LOMBA LCC 4 PILAR KEBANGSAAN

Setelah penyerahan hadiah kepada para masing - masing TIM yang berhasil meraih Juara, Moderator mempersilahkan masing - masing TIM berserta pendamping dan pembimbing dari masing - masing sekolah untuk berfoto bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta para Kabid Pembina SMA dan SMK, Tentu moment ini menjadi moment yang paling ditunggu - tunggu oleh para peserta lomba tak terkecuali bagi para siswa - siswi SMK N 3 Metro yang berkesempatan pertama kali untuk berfoto bersama para tokoh - tokoh tersohor di Provinsi Lampung, Penasaran seperti apa kemeriahanya, Disini TIM Redaksi SMK N 3 Metro akan menyuguhkanya, spesial untuk anda
~TETAP SEMANGAT DALAM MENGUKIR KARYA, JANGAN MERASA PUASA AKAN GELAR JUARA KARENA PERJUANGAN MASIH MENANTI DI DEPAN MATA~
SMK 3 BISA !!!

panggng pentas

Mempelajari Panggung

 Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.
4.1.1 Jenis-jenis Panggung
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.
4.1.1.1 Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung (Gb.274). Penonton sangat dekat  sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata agar enak dipandang dari berbagai sisi.

Panggung arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti dari pangung arena baik terbuka atau tertutup adalah mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang diletakkan di atas panggung harus benar-benar sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan nampak. Misalnya, di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir. Jika bentuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna – berbeda satu dengan yang lain – maka penonton akan dengan mudah melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai artistik pementasan.

Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggun arena sering menjadi pilihan utama bagi teater tradisional. Kedekatan jarak antara pemain dan penonton dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi langsung di tengah-tengah pementasan yang menjadi ciri khas teater tersebut. Aspek kedekatan inilah yang dieksplorasi untuk menimbulkan daya tarik penonton. Kemungkinan berkomunikasi secara langsung atau bahkan bermain di tengah-tengah penonton ini menjadi tantangan kreatif bagi teater modern. Banyak usaha yang dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan dengan penonton, salah satunya adalah penggunaan panggung arena. Beberapa pengembangan desain dari teater arena melingkar dilakukan sehingga bentuk teater arena menjadi bermacammacam.

Masing-masing bentuk memiliki keunikannya tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan pemain dengan penonton.
4.1.1.2 Proscenium
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah (Gb.276). Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton. Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut. Hampir semua sekolah teater memiliki jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium.
Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan penonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona inilah yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan sampai sekarang.
4.1.1.3 Thrust
Panggung thrust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung (Gb.277). Panggung thrust nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.

Untuk penataan panggung, bagian depan diperlakukan seolah panggung Arena sehingga tidak ada bangunan tertutup vertikal yang dipasang. Sedangkan panggung belakang diperlakukan seolah panggung proscenium yang dapat menampilan kedalaman objek atau pemandangan secara perspektif. Panggung thrust telah digunakan sejak Abad Pertengahan (Medieval) dalam bentuk panggung berjalan (wagon stage) pada suatu karnaval. Bentuk ini kemudian diadopsi oleh sutradara teater modern yang menghendaki lakon ditampilkan melalui akting para pemain secara lebih artifisial (dibuat-buat agar lebih menarik) kepada penonton. Bagian panggung yang dekat dengan penonton memungkinkan gaya akting teater presentasional yang mempersembahkan permainan kepada penonton secara langsung, sementara bagian belakang atau panggung atas dapat digunakan untuk penataan panggung yang memberikan gambaran lokasi kejadian.
4.1.2 Bagian-bagian Panggung
Panggung teater modern memiliki bagian-bagian atau ruangruang yang secara mendasar dibagi menjadi tiga, yaitu bagian panggung, auditorium (tempat penonton), dan ruang depan. Bagian yang paling kompleks dan memiliki fungsi artistik pendukung pertunjukan adalah bagian panggung. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Seorang penata panggung harus mengenal bagian-bagian panggung secara mendetil. Gambar 278 dan 279 menerangkan bagian-bagian panggung.

A Border. Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area permaianan yang digunakan.
B Backdrop. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.
C Batten. Disebut juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat digunakan untuk meletakkan atau menggantung benda dan dapat dipindahkan secara fleksibel.
D Penutup/flies. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya.
E Rumah panggung (stage house). Seluruh ruang panggung yang meliputi latar dan area untuk tampil
F Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.
G Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung. Tirai ini diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera dievakuasi.
H Latar panggung atas. Bagian latar paling belakang yang biasanya digunakan untuk memperluas area pementasan dengan meletakkan gambar perspektif.
I Sayap (side wing). Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil.
J Layar panggung. Tirai kain yang memisahkan panggung dan ruang penonton. Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya pertunjukan. Ditutup untuk mengakhiri pertunjukan.
Digunakan juga dalam waktu jeda penataan set dekor antara babak satu dengan lainnya.
K Trap jungkit. Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka dan ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung.
L Tangga. Digunakan untuk naik ke bagian atas panggung secara cepat. Tangga lain, biasanya diletakkan di belakang atau samping panggung sebelah luar.
M Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium.
N Bawah panggung. Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian bawah ini juga terdapat kamar ganti pemain.
O Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan.

P Orchestra Pit. Tempat para musisi orkestra bermain. Dalam beberapa panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan.
Q FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot.
R Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak menghasilkan gema.
S Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system).
T Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama menunggu pertunjukan dimulai.
U Foyer. Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat istirahat.
V Tangga. Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang lantai lain.
W Auditorium (house). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung proscenium itu sendiri.
X Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.

jaringan

DESAIN
JARINGAN KOMPUTER
Topologi Jaringan
Istilah topologi atau lebih khususnya topologi
network
, menunjuk pada penyusunan atau
layout
secara fisik dari komputer, kabel dan komponen lain pada sebuah jaringan. Bentuk dari
jaringan
yang
akan digunakan aka
n sangat menentukan dal
a
m pembuatan atau pendesainan
hubungan antara sejumlah node atau sentral untuk membentuk suatu system jaringan komputer.
Topologi merupakan istilah yang lazim dipakai oleh para
network engineer
dan merupakan
rancangan dasar sebuah ja
ringan.
Pemilihan suatu topologi akan dapat mempengaruhi :
Jenis peralatan yang
akan diperlukan oleh jaringan
Kemampuan dari peralatan
Pertumbuhan dan perkembangan jaringan
Kesalahan dan kerusakan jaringan.
Topologi yang sering digunakan diantaranya :
To
pologi bus / linier
Topologi Bus merupakan jenis topologi yang memiliki metode paling sederhana, terdiri dari
sebuah kabel yang
kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel tersebut
menghubungkan semua
komputer/ node
-
node
yang tergabung dalam sebuah jari
ngan.
Signal
melewati 2 arah dalam satu kabel memungkinkan terjadinya collision (tabrakan data atau
tercampurnya data).
Pengiriman data
hanya ditangkap oleh alamat / device yang dituju,
sedangkan alat lainnya yangbukantujuan akan mengabaikannya dan hanya d
ilewati.
Di
bawah ini adalah gambar jaringan
k
omputer dengan topologi bus :
Gb 8. Jaringan dengan Topologi Bus
ms.tanto@yahoo.com
Tim ICT
Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
9
penghematan kabel jaringan
tata letak kabel sederhana
mudah dikembangkan
kabel coaxial, ethernet 10Base2
dua ujung ditutup dengan terminato
r
mudah diinstall, sulit dirawat
biaya untuk peralatan relatif murah
rentan terhadap kerusakan, jika terjadi kerusakan pada salah satu sambungan, jaringan
akan berhenti total.
Peral
a
tan yang dibutuhkan dal
a
m membuat jaringan dengan Topologi Bus, diantarany
a :
1.
Kartu jaringan (NIC/LAN Card)
Dilihat dari interface
-
nya pada PC, terdapat dua jensi kartu jaringan, yaitu PCI dan ISA.
Gb 9.
a)
Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b)
Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
2.
Kabel dan Kone
ktor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi bus adalah menggunakan kabel
coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan yang cukup baik dari cross talk (yang
disebabkan oleh medan listrik) dan electrical interference (efek dari petir, motor d
an
sistem radio) Karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Kabel ini ada dua jenis, yaitu thick coaxial dan thin coaxial dengan kecepatan transfer
rate data maksimum 10 Mbps dengan jangkauan antara 300 m dan dapat melebihi di
atas
300 m dengan menggunakna repeater.
Konektor yang digunakan dalam jaringan topologi bus adalah konektor BNC, kenektor
ini ada 3 jenis, yaitu :
a.
Konektor BNC
Konektor yang dipasangkan pada ujung
-
ujung kabel coaxial
ms.tanto@yahoo.com
Tim ICT
Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
10
b.
Terminator BNC
Penutup yang pasangkan pada
ujung
-
ujung konektor BNC yang sudah tidak
terhubung dengan computer dengan nilai hambatan 50 ohm.
c.
TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) atau ke terminator
untuk ujung jaringan.
Gb
10.
a. Konektor BNC, b. Terminator BNC, c. T
BNC
Topologi star
Topologi star
mempunyai satu komputer sebagai pusat (
server
) yang berfungsi untuk control
terhadap client yang tergabung dalam jaringan tersebut dan sebagai sumber data (
resource
)
yang dapat diakses ol
e
h semua pengguna jaringan.
Topologi
ini dikembangkan dengan kabel
UTP yang mempunyai 4 pasang / 8 kabel
. UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps
hingga 100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek, yaitu maksimal 100m.
Gambar di
bawah ini adalah jaringan
komputer dengan topologi star.
G
b 11. Jaringan dengan Topologi Star yang dihubungkan dengan HUB
ms.tanto@yahoo.com
Tim ICT
Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
11
Dikembangkan menggunak
a
n
kabel UTP
yang dipasang dengan
connector RJ
-
45
menggunakan Crampign tools
S
etiap node/komputer dihubungkan ke
hub/concentrator.
Fleksibel terhadap pengembangan / perl
uasan jaringan
K
ontrol terpusat
, sehingga dapat meningkatkanunjuk kerja jaringan.
Memiliki bandwidth atau lebar jalur komunikasi yang lancer karena setiap komputer
mempunyai kabel sendiri.
K
emudahan dalam deteksi dan isolasi terhadap kesalahan/ kerusakan
K
ebutuhan kabel relative panjang
Gb 12. a) Konektor RJ
-
45, b) Cramping Tools
Gb 13. Susunan Konektor dan Pengakabelan
Topologi ring / cincin, melingkar
Peka terhadap kerusakan
Kaku terhadap pengembangan / perluasan jaringan
setiap node berhubungan de
ngan node yang lain sehingga membentuk cincin.
Topologi Tree
Topologi jaringan ini disebut juga dengan jaringan pohon atau jaringan bertingkat.
Koneksi antar sentral, dengan hirarki yang berbeda.
ms.tanto@yahoo.com
Tim ICT
Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
12
Mempunyai kehandalan yang tinggi, sehingga jika ada kabel p
utus tidak mempengaruhi
client yang lain.
Memiliki kemudahan instalasi dan pemeliharaan.
Tipe Jaringan
Jaringan berbasis server, disebut juga client
-
server.
Jaringan client
-
server merupakan sebuah sistem jaringan yang terdiri dari dua bagian, yaitu :
Clien
t, m
e
rupakan mesin yang melakukan sebuah permintaan resource.
Dedicate Server, me
rupakan mesin yang menyediakan resource dan
memproses
permintaan dari client kemudian mengembalikan hasil roses proses tersebut ke client.
Disebut dedicate karena mesin bertin
dak sebagai server dioptimasilasikan untuk secara
cepat melayani permintaan dari client jaringan dan menjamin system keamanan dan
direktori.
Server
-
server untuk system jaringan yang lebih besar memiliki fungsi dan tugas masing
-
masing. Berdasarkan tugas da
n fungsi, server dapat dibagi dalam bebrapa jenis :
File dan Print Server
, merupakan server yang mengelola user pada mekanisme
penggunaan resource file dan printer.
Aplication Server
, adalah server yang mengelola user dalam penggunaan data yang
terstruktur
. Contoh SQL Server, server yang dibentuk dari software database SQL dan
digunakan untuk menyimpan data
-
data.
Mail Server
, adalah server yang digunakan untuk mengelola data e
-
mail.
Fax Server
, server yang dipakai untuk menggelola penggunaan mesin fax
, dll.
Keuntungan menggunakan system jaringan client
-
server diantaranya
:
Menyediakan user account, system keamanan dan akses control secara terpusat, hal ini
akan menyederhanakan pengelolaan jaringan.
Dengan menyediakan peralatan yang lebih powerfull akan berak
ibat efisiensi
pengaksesan resource jaringan menjadi lebih baik.
User hanya perlu menngingat satu password untuk mengakses beberapa resource yang
tersedia.
Kelemahan yang dimiliki oleh system jaringan clint
-
server adalah :
Ketika server mengalami kerusakan
, maka mengakibatkan system jaringan tidak akan
da
pat bekerja.
Dibutuhkan user yang memiliki kemampuan untuk mengelola server.
Budget yang
dikeluarkan relative lebih besar dibandingkan dengan system jaringan peer
to peer.
ms.tanto@yahoo.com
Tim ICT
Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
13
Jaringan peer to peer
Adalah jarin
gan yang terdiri atas beberapa komputer (tidak lebih dari 10 komputer)
yang
dilengkapi
dengan 1 atau 2 printer. S
emua komputer berkedudukan sama/setingkat sehingga
komputer yang tergabung dalam jaringan peer to peer dapat bertindak sebagai server dan juga
sebagai client. Peer to peer juga dikenal dengan istilah
workgroups
(rekan kerja) jenis ini
relative sederhana karena masing
-
masing berfungsi dan mempunyai kedudukan yang sama
sehingga tidak diperlukan sebuah server.
Jaringan peer to peer akan leb
i
h efekti
f jika digunakan pada lingkungan seperti berikut :
Jumlah user kurang dari 10
Lokasi user saling berdekatan (dalam area yang sama)
Belum diperlukan system keamanan
Pertumbuhan system jaringan lambat.
Beberapa keuntungan yang dimiliki oleh system jaringan p
eer to peer adalah :
Mudah dalam instalasi dan konfigurasi
Masing
-
masing komputer tidak tergantung pada server khusus
User dapat mengontrol resource yang hendak mereka bagikan peda user lain.
Jenis jaringan peer to peer relative lebih murah dibanding denga
n client server
Tidak menentukan software system operasi tambahan (system operasi yang bertindak
sebagai server)
Tidak memerlukan administrator khusus untuk memelihara server
Jenis jaringan peer to peer juga mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya adala
h :
Penggunaan se
c
uritas jaringan hanya dapat dilakukan untuk sebuah resource pada suatu
saat
User akan mengingat beberapa password untuk beberapa resource
User harus melakukan proses backup data pada masing
-
masing komputer untuk
melindungi data yang telah
tersimpan pada komputer
Performa komputer yang memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut
diakses oleh beberapa komputer
Mekanisme penyimpanan data tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data
tersebar dimasing
-
masing komputer