Mempelajari Panggung
Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.
4.1.1 Jenis-jenis Panggung
Panggung
adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara
kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan
penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan
maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk
menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung
sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah
disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini
hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah
panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan
memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat
merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.
4.1.1.1 Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung (Gb.274). Penonton sangat dekat sekali
dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka
penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak
diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Karena
bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut
kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang digunakan
dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan dan dicermati
secara hati-hati baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata
agar enak dipandang dari berbagai sisi.
Panggung
arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti
dari pangung arena baik terbuka atau tertutup adalah mendekatkan
penonton dengan pemain. Kedekatan jarak ini membawa konsekuensi artistik
tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung. Karena
jaraknya yang dekat, detil perabot yang diletakkan di atas panggung
harus benar-benar sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan
nampak. Misalnya, di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir.
Jika bentuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna – berbeda satu
dengan yang lain – maka penonton akan dengan mudah melihatnya. Hal ini
mempengaruhi nilai artistik pementasan.
Lepas
dari kesulitan yang dihadapi, panggun arena sering menjadi pilihan
utama bagi teater tradisional. Kedekatan jarak antara pemain dan
penonton dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi langsung di
tengah-tengah pementasan yang menjadi ciri khas teater tersebut. Aspek
kedekatan inilah yang dieksplorasi untuk menimbulkan daya tarik
penonton. Kemungkinan berkomunikasi secara langsung atau bahkan bermain
di tengah-tengah penonton ini menjadi tantangan kreatif bagi teater
modern. Banyak usaha yang dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan dengan
penonton, salah satunya adalah penggunaan panggung arena. Beberapa
pengembangan desain dari teater arena melingkar dilakukan sehingga
bentuk teater arena menjadi bermacammacam.
Masing-masing
bentuk memiliki keunikannya tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan
yang sama yaitu mendekatkan pemain dengan penonton.
4.1.1.2 Proscenium
Panggung
proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton
menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung
proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden
inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang
menyaksikan pertunjukan dari satu arah (Gb.276). Dengan pemisahan ini
maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan
penonton. Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia teater.
Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini
dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor dapat
bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir
melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan
terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah
benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Tata
panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu
arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan
kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan
perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil.
Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang
mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk
mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti sebuah
lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi
gambaran melalui bingkai tersebut. Hampir semua sekolah teater memiliki
jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan
ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium.
Jarak
antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk
menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas
panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata
cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat
oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas
panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan penonton dan
mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa yang terjadi di atas pentas
adalah kenyataan. Pesona inilah yang membuat penggunaan panggung
proscenium bertahan sampai sekarang.
4.1.1.3 Thrust
Panggung
thrust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya
menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton
dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung (Gb.277). Panggung thrust
nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.
Untuk
penataan panggung, bagian depan diperlakukan seolah panggung Arena
sehingga tidak ada bangunan tertutup vertikal yang dipasang. Sedangkan
panggung belakang diperlakukan seolah panggung proscenium yang dapat
menampilan kedalaman objek atau pemandangan secara perspektif. Panggung
thrust telah digunakan sejak Abad Pertengahan (Medieval) dalam bentuk
panggung berjalan (wagon stage) pada suatu karnaval. Bentuk ini kemudian
diadopsi oleh sutradara teater modern yang menghendaki lakon
ditampilkan melalui akting para pemain secara lebih artifisial
(dibuat-buat agar lebih menarik) kepada penonton. Bagian panggung yang
dekat dengan penonton memungkinkan gaya akting teater presentasional
yang mempersembahkan permainan kepada penonton secara langsung,
sementara bagian belakang atau panggung atas dapat digunakan untuk
penataan panggung yang memberikan gambaran lokasi kejadian.
4.1.2 Bagian-bagian Panggung
Panggung
teater modern memiliki bagian-bagian atau ruangruang yang secara
mendasar dibagi menjadi tiga, yaitu bagian panggung, auditorium (tempat
penonton), dan ruang depan. Bagian yang paling kompleks dan memiliki
fungsi artistik pendukung pertunjukan adalah bagian panggung.
Masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Seorang penata panggung harus
mengenal bagian-bagian panggung secara mendetil. Gambar 278 dan 279
menerangkan bagian-bagian panggung.
A
Border. Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan
diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area permaianan yang
digunakan.
B Backdrop. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.
C
Batten. Disebut juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat digunakan
untuk meletakkan atau menggantung benda dan dapat dipindahkan secara
fleksibel.
D
Penutup/flies. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk
menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya.
E Rumah panggung (stage house). Seluruh ruang panggung yang meliputi latar dan area untuk tampil
F
Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di
atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga
memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.
G
Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan
bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di
atas panggung. Tirai ini diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar
dan penonton bisa segera dievakuasi.
H
Latar panggung atas. Bagian latar paling belakang yang biasanya
digunakan untuk memperluas area pementasan dengan meletakkan gambar
perspektif.
I
Sayap (side wing). Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari
penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum
tampil.
J
Layar panggung. Tirai kain yang memisahkan panggung dan ruang penonton.
Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya pertunjukan. Ditutup untuk
mengakhiri pertunjukan.
Digunakan juga dalam waktu jeda penataan set dekor antara babak satu dengan lainnya.
K
Trap jungkit. Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka
dan ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung.
L
Tangga. Digunakan untuk naik ke bagian atas panggung secara cepat.
Tangga lain, biasanya diletakkan di belakang atau samping panggung
sebelah luar.
M Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium.
N Bawah panggung. Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian bawah ini juga terdapat kamar ganti pemain.
O Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan.
P Orchestra Pit. Tempat para musisi orkestra bermain. Dalam beberapa panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan.
Q FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot.
R Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak menghasilkan gema.
S Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system).
T Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama menunggu pertunjukan dimulai.
U Foyer. Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat istirahat.
V Tangga. Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang lantai lain.
W
Auditorium (house). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium.
Istilah auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung
proscenium itu sendiri.
X Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.
No comments:
Post a Comment